Rabu, 16 April 2014

PENANGGULANGAN SAMPAH
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh,
Elva Kurniasari  (31113015)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA

2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas dari polusi dan sampah. Salah satu faktor yang menyebabkan lingkuran tercemar adalah sampah. Sampah telah menjadi faktor yang paling berbahaya. Sampah merupakan masalah yang tak ada habisnya, karena selama kehidupan ini masih ada maka sampah pasti akan selalu di produksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Istilah sampah sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah sampah, yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat dan pemandangan  yang tidak enak untuk dipandang. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya.
Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari gaya hidup masyrakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa ini. Mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu sangatlah berpengaruh dalam hal ini.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga yang membawa kuman penyakit. Namun hal ini tidaklah akan terjadi lama jika setiap orang sadar akan masalah sampah dan setiap orang mengerti akan dampak yang ditimbulkan dari sampah ini.
Jika sampah dikelola dengan cara yang baik dan benar, maka sampah bukanlah masalah. Mengelola sampah sebenarnya tidaklah sulit. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat kita manfaatkan. Melalui suatu pembiasaan menjadi suatu kebiasaan dan budaya. Untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat memang harus kita awali sejak dini, dimana dari kebiasaan itu akan terciptalah budaya untuk bersih dan sehat.
Maka dari itu dalam pengelolaan sampah dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk menciptakan suatu lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah yang berserakan. Dan penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Pengelolaan Sampah”.
1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan sampah?
1.2.2        Apa saja dampak yang akan ditimbulkan sampah bagi kehidupan manusia?
1.2.3        Bagaimana cara menanggulangi sampah?
1.3         Tujuan Makalah
  Tujuan umum tentang pembuatan makalah ini adalah bagaimana pembaca mampu mengetahui tentang masalah sampah dan solusi mengatasi sampah tersebut.
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian sampah
1.3.2        Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan sampah bagi kehidupan manusia
1.3.3        Untuk mengetahui cara menanggulangi sampah
1.4         Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan sampah dan penanggulangan sampah. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.         Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan tentang sampah dan penanggulangan sampah.
2.         Pembaca/dosen, sebagai media informasi tentang sampah dan penanggulangan sampah yang baik.
 BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Tinjauan Pustaka
Abas dan Endang Haris (2010:153) menyatakan bahwa “Sampah merupakan sisa atau sesuatu hal yang dibuang atau seringkali tidak dikehendaki kehadirannya. Sampah dianggap sebagai benda yang mencemari lingkungan dan tidak bernilai ekonomis.”
            Tim Penulis Penebar Swadaya dalam (Salipadang, 2011:6) menyatakan bahwa “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.”
Menurut  Tandjung  dalam (Alex, 2012:3)  menyatakan bahwa  “Sampah merupakan sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.”
Alex (2012:4) menyatakan bahwa  “Sampah adalah barang yang tidak berharga, tidak memiliki nilai ekonomis, tidak berguna dan barang yang sudah tidak diinginkan lagi.”
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kehiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri ataupun aktivitas manusia lainnya sehingga dengan kata lain, sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai.

Menurut Basriyanta (http://tpasikawinatan.wordpress.com/2012/04/26/pengertian-definisi-sampah-menurut-para-ahli) menyatakan  “Sampah merpakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur yang benar.”
Berdasarkan pengertian dan definisi tentang sampah seperti yang dikemukakan di atas, pendapat penulis mendefinisikan sampah merupakan benda atau sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai atau sesuatu yang harus dibuang, dan umumnya bersifat padat yang dapat mencemari lingkungan dan tidak bersifat ekonomis, yang bersifat zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan.
2.2         Pembahasan
Sampah sebuah kata yang sering kita dengar dan barang yang selalu kita lihat setiap saat. Dimanapun dan kapanpun kita berada selalu bertemu  dengan yang namanya sampah. Sampah adalah material sisa yang tidak dibutuhkan lagi bahkan dibuang dengan sengaja karena tidak mempunyai nilai ekonomis.
Sampah bukanlah hal yang asing didengar, sampah sudah menjadi permasalah yang rutin  ditemukan dalam kehidupan karena lingkungan yang kotar adalah sarang sampah, tetapi di sisi lain ternyata sampah juga memiliki manfaat yang berguna bagi lingkungan, jika  bisa memanfaatkan sampah menjadi suatu karya yang bagus itu adalah suatu pergerakan yang baik.
Sampah biasanya bersumber dari pemukiman penduduk,  sampah di suatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa orang yang tinggal dalam suatu bangunan. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan sisa proses pengolahan makanan atau sampah basah. Dan di tempat umum dan tempat perdagangan, tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul dan melakukan kegiatan termasuk juga tempat perdagangan. Jenis sampah yang dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-sisa makanan sampah kering,  dan terkadang sampah berbahaya. Dan sumber sampah di tempat lainnya.
Sampah umumnya terbagi menjadi dua macam yaitu sampah organik (sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau. Sampah anorganik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik merupakan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Dalam kehidupan sehari-hari sampah dibiarkan menumpuk karena banyak masyarakat terbiasa membuang sampah sembarangan tanpa ada tindakan yang serius. Efek secara  keseluruhan memang tidak terasa tetapi lama kelamaan dapat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya membuang sampah kesungai, jika sampah tersebut sudah banyak maka ketika air hujan turun pasti daerah tersebut akan terkena banjir karena aliran air tersumbat oleh sampah. Membuang sampah sembarangan ke jalan atau sebagainya, itu akan terlihat tidak indah dipandang dan akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Semakin banyak sampah menumpuk maka semakin banyak dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Dampak negatif yang timbul dari penumpukan sampah sangat banyak seperti dampak terhadap kesehatandan dampak terhadap lingkungan.
Dampak negatif terhadap kesehatan sebagai berikut:
-          Seperti  penyakit diare, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
-          Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 
-          Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. 
Dampak negatif terhadap lingkungan sebagai berikut:
-        Menurunnya kualitas lingkungan.
-        Menimbulkan bau yang tidak sedap.
-        Pandangan yang buruk dengan adanya tumpukan sampah dan sampah yang berserakan.
-        Mencemarkan lingkungan seperti pencemaran air, tanah, dan udara.
-        Sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yang dibuang kesungai. Lama kelamaan menumpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap menyebabkan banjir.
Dengan adanya sampah yang menumpuk dilakukan cara untuk menanggulangi sampah dan pengolahan sampah. Salah satunya dengan cara mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis dan mengelola sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Penanggulangan  sampah adalah perlakuan terhadap sampah yang bertujuan memperkecil atau menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan denganlingkungan.
Tahapan pengolahan sampah yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pengumpulan, pemisahan, pengangkutan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Pengumpulan sampah adalah cara atau proses pengambilan sampah mulai dari penampungan sampah dari sumber timbunan sampah samapai ketempat penampungan sementara. Pemilahan Sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan penanganan sampah dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber daya secara efektif. Tahap pengangkutan merupakan tahap membawa sampah dari lokasi pemindahan atau lansung dari sumber sampah menuju TPA. Dalam proses daurulang, sampah dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekonomis. Sebagai contoh pemanfaatan sampah dengan membuat aneka barang kerajinan yang memiliki nilai ekonmis seperti taplak meja, pot bunga, dan keset. Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis. Ada dua cara pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka) dan sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada proses open dumping sampah ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.
 Cara menanggulangi sampah yang menumpuk dengan cara mengurangi pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar, gunakan produk yang dapat diisi ulang, kurangi penggunaan bahan sekali pakai, dan kembangkan manfaat lain dari sampah.
Adapun prinsip-prinsip yang dapat di terapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :
1.                  Reduse (mengurangi), yaitu meminimalisasi barang atau material yang  dipergunakan. Semakin banyak menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang dihasilkan
2.                  Reuse (menggunakan kembali), yaitu pemilihan barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.
3.                  Recycle (mendaur ulang), yaitu  barang-barang yang tidak berguna di daur ulang kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
4.                  Replace (mengganti), yaitu teliti barang yang dipakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
Jika sampah tidak dikekola dengan baik sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Tujuan dilakukan penanggulangan sampah dan pengolahan sampah adalah mengehemat sumber daya alam, mengehemat energi, menghemat lahan TPA dan menciptakan lingkungan yang asri (bersih, sehat, dan nyaman).
 BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1              SIMPULAN
Kesadaran individu begitu penting untuk menjalankan perubahan kebersihan pada lingkungan khususnya dari masalah sampah baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Namun hanya sebagian masyarakat yang berantusias untuk melakukan penanggulangan sampah.
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat memukakan simpulan sebagai berikut:
1.            Sampah merupakan material sisa yang tidak memiliki nilai ekonomis.
2.            Sampah umumnya terbagi menjadi dua macam yaitu, sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat didaur ulang. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang.
3.            Lingkungan yang tercemar oleh sampah akan berdampak bagi kesehatan dan lingkungan. Seperti timbul penyakit dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
4.            Penanggulangan sampah merupakan cara yang dilakukan untuk meminimalisir sampah. Dapat dilakukan dengan cara mengubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis melalui proses daur ulang.
3.2              SARAN
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1.                  Masyarakat hendaknya menjaga lingkungan agar menjadi lingkungan yang sehat dan bebas dari sampah.
2.                  Individu seharusnya memilik keasadaran sendiri untuk tidak membuang sapah sembarangan.
3.                  Masyarakat hendaknya sadar akan akibat sampah yang akan ditimbulkan bagi kesehatan dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Abas, M. et al (2010). Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Erlangga.
Salipadang. dan Joseph Christian (2011). Analisis Sistem Pengangkutan Sampah Kota Makasar dengan Metode Penyelesaian Vehicle Routing Problem (VRP)(Studi Kasus:Kecamatan Mamajang). Makasar: Skripsi Pada Universitas Hasanudin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar