PENANGGULANGAN
SAMPAH
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh,
Elva
Kurniasari (31113015)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Lingkungan yang sehat
adalah lingkungan yang bebas dari polusi dan sampah. Salah satu faktor yang
menyebabkan lingkuran tercemar adalah sampah. Sampah telah menjadi faktor yang
paling berbahaya. Sampah merupakan masalah yang tak ada habisnya, karena selama
kehidupan ini masih ada maka sampah pasti akan selalu di produksi. Produksi
sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Istilah sampah sudah
tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah sampah, yang terlintas
dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk yang
sangat menyengat dan pemandangan yang
tidak enak untuk dipandang. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan
di sekitarnya.
Demikian juga dengan
jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh
karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari gaya hidup masyrakat.
Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang ada pada bangsa ini. Mulai dari
lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang besar. Banyak hal yang
menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun yang pasti faktor individu
sangatlah berpengaruh dalam hal ini.
Sampah dapat membawa
dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara
sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang
dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga yang membawa kuman penyakit.
Namun hal ini tidaklah akan terjadi lama jika setiap orang sadar akan masalah
sampah dan setiap orang mengerti akan dampak yang ditimbulkan dari sampah ini.
Jika sampah dikelola
dengan cara yang baik dan benar, maka sampah bukanlah masalah. Mengelola sampah
sebenarnya tidaklah sulit. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat
kita manfaatkan. Melalui
suatu pembiasaan menjadi suatu kebiasaan dan budaya. Untuk menciptakan
kebiasaan hidup bersih dan sehat memang harus kita awali sejak dini, dimana
dari kebiasaan itu akan terciptalah budaya untuk bersih dan sehat.
Maka dari itu dalam
pengelolaan sampah dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk menciptakan suatu
lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah yang berserakan. Dan penulis
menulis sebuah makalah yang bertajuk “Pengelolaan Sampah”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1.2.1
Apa yang dimaksud
dengan sampah?
1.2.2
Apa saja dampak yang
akan ditimbulkan sampah bagi kehidupan manusia?
1.2.3
Bagaimana cara
menanggulangi sampah?
1.3
Tujuan
Makalah
Tujuan
umum tentang pembuatan makalah ini adalah bagaimana pembaca mampu mengetahui
tentang masalah sampah dan solusi mengatasi sampah tersebut.
1.3.1
Untuk mengetahui
pengertian sampah
1.3.2
Untuk mengetahui dampak
yang ditimbulkan sampah bagi kehidupan manusia
1.3.3
Untuk mengetahui cara
menanggulangi sampah
1.4
Kegunaan
Makalah
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan
baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna
sebagai pengembangan sampah dan penanggulangan sampah. Secara praktis makalah
ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.
Penulis, sebagai
wahana penambah pengetahuan tentang sampah dan penanggulangan sampah.
2.
Pembaca/dosen,
sebagai media informasi tentang sampah dan penanggulangan sampah yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Tinjauan
Pustaka
Abas dan Endang Haris (2010:153) menyatakan bahwa “Sampah
merupakan sisa atau sesuatu hal yang dibuang atau seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya. Sampah
dianggap sebagai benda yang mencemari lingkungan dan tidak bernilai ekonomis.”
Tim Penulis Penebar Swadaya dalam (Salipadang, 2011:6) menyatakan bahwa “Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang
belum memiliki nilai ekonomis.”
Menurut Tandjung dalam (Alex, 2012:3) menyatakan bahwa “Sampah merupakan sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang
oleh pemiliknya atau pemakai semula.”
Alex (2012:4) menyatakan bahwa “Sampah adalah barang yang tidak
berharga, tidak memiliki nilai ekonomis, tidak berguna dan barang yang sudah tidak diinginkan lagi.”
Menurut
Purwendo (http://tpasikawinatan.wordpress.com/2012/04/26/pengertian-definisi-sampah-menurut-para-ahli) menyatakan
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kehiatan
rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan,
industri ataupun aktivitas manusia lainnya sehingga dengan kata lain, sampah
merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai.
Menurut Basriyanta
(http://tpasikawinatan.wordpress.com/2012/04/26/pengertian-definisi-sampah-menurut-para-ahli) menyatakan
“Sampah merpakan barang yang dianggap
sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih
bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur yang benar.”
Berdasarkan pengertian dan definisi tentang sampah seperti
yang dikemukakan di atas, pendapat penulis
mendefinisikan sampah merupakan benda
atau sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai atau sesuatu yang harus dibuang,
dan umumnya bersifat padat yang dapat mencemari lingkungan dan tidak bersifat
ekonomis, yang bersifat zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak
berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan.
2.2
Pembahasan
Sampah sebuah kata yang sering kita dengar dan
barang yang selalu kita lihat setiap saat. Dimanapun dan kapanpun kita berada
selalu bertemu dengan yang namanya
sampah. Sampah adalah material sisa yang tidak dibutuhkan lagi bahkan dibuang
dengan sengaja karena tidak mempunyai nilai ekonomis.
Sampah
bukanlah hal yang asing didengar, sampah sudah menjadi
permasalah yang rutin ditemukan dalam kehidupan
karena lingkungan yang kotar adalah sarang sampah, tetapi di sisi lain ternyata
sampah juga memiliki manfaat yang berguna
bagi
lingkungan, jika bisa memanfaatkan sampah menjadi suatu karya
yang bagus itu adalah suatu pergerakan yang baik.
Sampah biasanya bersumber dari pemukiman
penduduk, sampah di suatu pemukiman
biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa orang yang tinggal dalam suatu
bangunan. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan sisa
proses pengolahan makanan atau sampah basah. Dan di tempat umum dan tempat
perdagangan, tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul
dan melakukan kegiatan termasuk juga tempat perdagangan. Jenis sampah yang dihasilkan
dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-sisa makanan sampah kering, dan terkadang sampah berbahaya. Dan sumber
sampah di tempat lainnya.
Sampah umumnya terbagi menjadi dua macam yaitu sampah
organik (sampah basah) dan sampah
anorganik (sampah kering).
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang
lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa
tepung, sayuran. Sampah
organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan dan terurai menjadi bahan
yang lebih kecil dan tidak berbau. Sampah
anorganik adalah sampah
yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga
penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik merupakan
sampah yang tidak bisa didaur ulang. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan
tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama.
Dalam kehidupan sehari-hari
sampah dibiarkan menumpuk karena banyak masyarakat terbiasa membuang sampah
sembarangan tanpa ada tindakan yang serius. Efek secara keseluruhan memang tidak terasa tetapi lama kelamaan dapat
berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya membuang sampah kesungai, jika
sampah tersebut sudah banyak maka ketika air hujan turun pasti daerah tersebut
akan terkena banjir karena aliran air tersumbat oleh sampah. Membuang sampah
sembarangan ke jalan atau sebagainya, itu akan terlihat tidak indah dipandang dan akan
menimbulkan berbagai macam penyakit. Semakin
banyak sampah menumpuk maka semakin banyak dampak negatif terhadap kehidupan
manusia. Dampak negatif yang timbul dari penumpukan sampah sangat banyak
seperti dampak terhadap kesehatandan dampak terhadap lingkungan.
Dampak
negatif terhadap kesehatan sebagai berikut:
-
Seperti penyakit diare, tifus menyebar dengan cepat
karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat
bercampur air minum.
-
Penyakit demam berdarah (haemorhagic
fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
-
Penyakit yang dapat menyebar melalui
rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan
oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan
binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
Dampak negatif terhadap lingkungan sebagai berikut:
-
Menurunnya kualitas
lingkungan.
-
Menimbulkan bau yang tidak sedap.
-
Pandangan yang buruk dengan adanya
tumpukan sampah dan sampah yang berserakan.
-
Mencemarkan lingkungan seperti
pencemaran air, tanah, dan udara.
-
Sampah dapat
menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang sembarangan, salah satunya yang dibuang
kesungai. Lama kelamaan menumpuk dan menyumbat aliran air, sehingga air tidak
dapat mengalir dengan lancar dan akan meluap menyebabkan banjir.
Dengan adanya sampah yang menumpuk
dilakukan cara untuk menanggulangi sampah dan
pengolahan sampah. Salah satunya dengan cara
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis dan mengelola
sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Penanggulangan
sampah adalah perlakuan terhadap sampah yang bertujuan memperkecil atau
menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan denganlingkungan.
Tahapan pengolahan sampah yang dapat dilakukan yaitu dengan cara
pengumpulan, pemisahan, pengangkutan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari
material sampah. Pengumpulan sampah adalah cara atau proses pengambilan
sampah mulai dari penampungan sampah dari sumber timbunan sampah samapai
ketempat penampungan sementara. Pemilahan Sampah dapat diartikan sebagai suatu
proses kegiatan penanganan sampah dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan
sumber daya secara efektif. Tahap
pengangkutan merupakan tahap membawa sampah dari lokasi pemindahan atau lansung
dari sumber sampah menuju TPA. Dalam proses daurulang, sampah
dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekonomis. Sebagai contoh
pemanfaatan sampah dengan membuat aneka barang kerajinan yang memiliki nilai
ekonmis seperti taplak meja, pot bunga, dan keset. Pada tahap pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan
mengalami proses-proses tertentu baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis.
Ada dua cara pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka)
dan sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada proses open dumping
sampah ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.
Cara menanggulangi sampah yang
menumpuk dengan cara mengurangi pemakaian
dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar, gunakan produk yang dapat diisi ulang, kurangi penggunaan bahan sekali pakai, dan kembangkan manfaat lain dari sampah.
Adapun prinsip-prinsip yang dapat di terapkan
dalam pengolahan sampah. Prinsip ini sering dikenal dengan 4R, yaitu :
1.
Reduse (mengurangi),
yaitu meminimalisasi barang
atau material yang dipergunakan.
Semakin banyak menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang dihasilkan
2.
Reuse (menggunakan
kembali), yaitu pemilihan
barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Hal ini dapat memperpanjang
waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.
3.
Recycle (mendaur
ulang), yaitu barang-barang yang tidak berguna di daur ulang
kembali. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak
industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang
lain.
4.
Replace (mengganti),
yaitu teliti barang yang dipakai sehari-hari.
Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih
tahan lama dan hanya barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
Jika sampah tidak dikekola
dengan baik sampah sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sampah haruslah diolah atau di
daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan
manusia. Tujuan dilakukan penanggulangan sampah dan pengolahan
sampah adalah mengehemat sumber daya alam, mengehemat energi,
menghemat lahan TPA dan menciptakan lingkungan yang asri (bersih, sehat, dan nyaman).
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
SIMPULAN
Kesadaran individu begitu penting
untuk menjalankan perubahan kebersihan pada lingkungan khususnya dari masalah sampah baik lingkungan alam maupun lingkungan
sosial. Namun hanya sebagian masyarakat yang berantusias
untuk melakukan penanggulangan sampah.
Berdasarkan
uraian bab sebelumnya penulis dapat memukakan simpulan sebagai berikut:
1.
Sampah merupakan
material sisa yang tidak memiliki nilai ekonomis.
2.
Sampah umumnya
terbagi menjadi dua macam yaitu, sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik merupakan sampah yang dapat didaur ulang. Sedangkan sampah anorganik
adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang.
3.
Lingkungan yang
tercemar oleh sampah akan berdampak bagi kesehatan dan lingkungan. Seperti
timbul penyakit dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
4.
Penanggulangan
sampah merupakan cara yang dilakukan untuk meminimalisir sampah. Dapat
dilakukan dengan cara mengubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis
melalui proses daur ulang.
3.2
SARAN
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai
berikut.
1.
Masyarakat
hendaknya menjaga lingkungan agar menjadi lingkungan yang sehat dan bebas dari
sampah.
2.
Individu
seharusnya memilik keasadaran sendiri untuk tidak membuang sapah sembarangan.
3.
Masyarakat
hendaknya sadar akan akibat sampah yang akan ditimbulkan bagi kesehatan dan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Abas, M. et al
(2010). Pendidikan Lingkungan Hidup.
Jakarta: Erlangga.
Salipadang. dan
Joseph Christian (2011). Analisis Sistem
Pengangkutan Sampah Kota Makasar dengan Metode Penyelesaian Vehicle Routing
Problem (VRP)(Studi Kasus:Kecamatan Mamajang). Makasar: Skripsi Pada
Universitas Hasanudin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar