HIDUP SEHAT MELALUI MAKANAN DAN MINUMAN ASI PAKAIAN
SERTA LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas
Mata
Kuliah Pendidikan Agama Islam

Disusun
oleh:
Alfiya Nurdiyani
Awal Azis Nugraha
Dewi
Elva Kurniasari
Firda Aditiyas
Mina Audina
Peti Indriyati
Sari
Ria
Anisa Aprianti
Rizki
Mohamad Fauzia
PROGRAM
STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Hidup Sehat melalui Makanan dan Minuman, ASI, Pakaian
serta Lingkungan dalam Perspektif Islam”.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam.
Adab makan dan minum yang baik yang sesuai dengan yang diatur dalam agama dan berdampak terhadap kesehatan manusia telah diabaikan oleh sebagian besar manusia di zaman yang modern ini. Usaha untuk membiasakan mereka agar melakukan adab makan dan minum dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah
satu cara terpraktis dalam membiasakan adab makan dan minum adalah dengan menumbuhkan kesadaran tiap individu agar dapat saling mengingatkan antar sesame manusia. Bagaimana adab makan dan minum yang baik dan benar? Kapankah waktu yang tepat untuk melakukan makan dan minum? Bagaimana dampak yang
terjadi terhadap kesehatan manusia apabila makan dan minum dengan cara berdiri? Pertanyaan inilah yang menjadi fokus makalah yang
penulis susun.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu , penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Asep Suryanto, M.Ag,
selaku dosen mata kuliah yang telah mambantu penulis selama menyusun makalah
ini;
2. rekan-rekan
seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah
ini;
3. semua
pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.
Semoga
Allah swt.memberikanbalasan yang berlipat ganda.
Makalahinibukanlahkarya
yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bias memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.
Tasikmalaya,
November 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Agama
Islam adalah agama yang komprehensif dan lengkap. Jelas dengan karakteristik ini, islam memperhatikan seluruh kebutuhan
hidup manusia dan memiliki aturan-aturan untuk seluruh persoalan yang berkaitan
dengan kebutuhan hidup manusia baik secara individu maupun sosial.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai perkembangan
zaman dan cara berpikir manusia. Islam sangat mengatur
aspek kehidupan manusia dalam sehari hari agar
manusia dapat mencapai hidup yang sehat melalui
makanan dan minuman, ASI, pakaian serta lingkungan.
Hidup sehat
melalui makanan dan minuman, ASI, pakaian serta lingkungan merupakan hal yang penting dan
dilakukan berulang-ulang setiap harinya. Hidup sehat melalui makanan dan
minuman, ASI, pakaian serta lingkungan merupakan bagian alamiah hidup yang membawa manfaat bagi
yang melakukannya. Islam mengatur tentang adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian, serta adab menjaga
lingkungan dll.
Dengan demikian sebaiknya kita harus melakukan dengan benar, baik dilakukan
sendiri, bersama keluarga ataupun dengan teman-teman.
Seiring
dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia, adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian dan adab menjaga
lingkungan di pandangan manusia hanyalah hal biasa
dan sebagian besar dari mereka memandang sepele terhadap masalah ini. Hal ini
terbukti dengan munculnya
perilaku-perilaku buruk yang dapat membahayakan kesehatan yang
semakin lama menjadi semakin membudaya
hampir di seluruh dunia.
Sebagian
besar manusia tidak menyadari bahwa
adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian dan adab
menjaga lingkungan akan
berdampak baik pada kesehatan
manusia atau menyadarinya, akan tetapi mereka tidak membiasakannya
dalam kehidupan sehari hari walaupun mereka sudah mengetahui dampak yang
terjadi pada kesehatan tidak menggunakan adab
yang baik dan benar.
Penerapan adab makan dan minum, asupan ASI, adab
berpakaian, dan adab menjaga lingkungan diharapkan
dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai usaha
untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan mencegah terjadinya
hal yang dapat membahayakan kesehatan. Hal ini menuntut adanya kesadaran tiap
individu agar dapat saling mengingatkan antar
sesama manusia.
Berkenaan dengan hal diatas,
perlu disusun sebuah
makalah yang mampu menjadi wahana bagi manusia
untuk memperoleh wawasan
dan pengetahuan berkenaan
dengan adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian, dan adab menjaga
lingkungan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Oleh sebab
itu, penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Hidup Sehat Melalui Makanan dan Minuman, ASI,
Pakaian serta Lingkungan Dalam Perspektif Islam.”
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1.
Bagaimana adab dan dampak makan dan minum dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia?
2.
Bagaimana dampak
asupan ASI dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia?
3.
Bagaimana adab dan dampak berpakaian dalam perspektif terhadap
kesehatan manusia?
4.
Bagaimana adab
dan dampak menjaga lingkungan dalam perspektif islam terhadap kesehatan
manusia?
C.
Tujuan
Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas,
makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.
Untuk
mengetahui adab dan makan dan
minum dalam perspektif islam terhadap kesehatan
manusia;
2.
Untuk
mengetahui dampak asupan ASI dalam perspektif islam
terhadap kesehatan manusia;
3.
Untuk
mengetahui adab dan dampak berpakaian dalam perspektif
terhadap kesehatan manusia;
4.
Untuk mengetahui
adab dan dampak menjaga lingkungan dalam perspektif islam terhadap kesehatan
manusia.
D.
Kegunaan
Makalah
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan hidup sehat melalui makanan dan minuman, ASI, pakaian
serta lingkungan dalam perspektif islam. Secara praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.
penulis, sebagai wahana
penambah wawasan
dan pengetahuan khususnya tentang adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakain dan adab menjaga
lingkungan dalam perspektif islam;
2.
pembaca/guru, sebagai
media informasi tentang adab
makan dan minum,
asupan ASI, adab berpakain dan adab menjaga lingkungan dalam perspektif islam secara
teoritis maupun secara praktis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Adab Makan dan Minum
Adab makan dan minum adalah etika atau cara sikap kita
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas makan dan minum, baik itu
sikap kita ketika hendak makan dan minum, ketika sedang makan dan minum,
dan etika sesudah makan dan minum. Dibawah ini adalah adab-adab makan
dan minun adalah sebagai berikut:
a.
Mulai
dengan membaca
“Bismillah”
Dengan
menambahkan doa:
بسم الله
الرحمن الرحيم * اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
“ya
Allah, berkahilah kami dalam (makanan) ini dan berikanlah rezeki
kepada kami yang lebih baik darinya.” (HR. Tirmidzi no. 3377)
b.
Mencuci
tangan sebelum dan
sesudah makan. Rasulullah mencontohkan menjilati jari sesudah makan
hingga tidak ada
makanan yang tersisa.
c.
Makan
dengan tangan kanan.
d.
Makan
dan minum dengan cara duduk. Rasulullah makan di lantai (lesehan).
e.
Makan
berjamaah (bersama-sama) lebih
disukai.
f.
Ambillah
dari yang paling dekat.
g.
Makan
secukupnya dan tidak melampaui
batas.
h.
Tidak
membuang-buang makanan.
i.
Tidak
mencela makanan.
j.
Selesai
makan membaca “Alhamdulillah”
Dengan
menambahkan doa:
Alhamdulillahhil-ladziath-amanaa
wasaqaana waja’alanaa muslimiin.
“Segala
puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta
menjadikan kami memeluk agama Islam.” (HR. Abu Daud)
Atau
Alhamdulillahi
katsiiran thoyyiban mubarakan fiihi ghaira makfiiyin
walaamuwadda’in walaamustaghna ‘anhurabbana.
“Segala
puji bagi Allah dengan pujian
yang banyak lagi
baik dan penuh
berkah di dalamnya, bukan pujian
yang tidakmencukupi dan
tersia-sia dan tidak dibutuhkan,
wahai
Rabb kami.” (HR. Bukhari no. 5458)
Kesehatan badan banyak hubungannya dengan makanan dan minuman. Makanan
dan minuman yang berlebih-lebihan membawa kepada kerusakan kesehatan. Karena
itu, Allah melarang berlebih-lebihan dalam makan dan minum.
Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya:
Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya:
1. Jangan
berlebih-lebihan dalam makan dan minum itu sendiri. Sebab makan dan minum
berlebih-lebihan dan melampaui batas akan mendatangkan penyakit. Makanlah kalau
sudah merasa lapar, dan kalau sudah makan, janganlah sampai terlalu kenyang.
Begitu juga minumlah, kalau merasa haus dan bila haus terasa hilang,
berhentilah minum, walaupun nafsu makan atau minum masih ada.
2. Jangan
berlebih-lebihan dalam berbelanja untuk membeli makan atau minuman karena akan
mendatangkan kerugian dan akhirnya akan menghadapi kerugian kalau pengeluaran
lebih besar dari pendapatan, akan menimbulkan utang yang banyak. Oleh sebab itu
manusia harus berusaha supaya jangan besar pasak dari tiang.
3. Termasuk
berlebih-lebihan juga kalau sudah berani memakan dan meminum yang diharamkan
Allah. Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda:
كلوا واشربوا وتصدقوا والبسوا في غير مخيلة ولا سرف فإن الله يحب أن يرى أثر نعمه على عبده
Artinya:
Makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah dengan cara yang tidak sombong dan tidak berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah suka melihat penggunaan nikmat-Nya pada hamba-Nya.
(H.R Ahmad, Turmuzi dan Hakim dari Abi Hurairah)
Perbuatan berlebih-lebihan yang melampaui batas itu selain merusak dan merugikan juga Allah tidak menyukainya. Setiap pekerjaan yang tidak disukai Allah kalau dikerjakan juga tentu akan mendatangkan bahaya.
Surah Al A’raaf 31
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31)
(Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah) yaitu buat menutupi auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di kala hendak melakukan salat dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
كلوا واشربوا وتصدقوا والبسوا في غير مخيلة ولا سرف فإن الله يحب أن يرى أثر نعمه على عبده
Artinya:
Makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah dengan cara yang tidak sombong dan tidak berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah suka melihat penggunaan nikmat-Nya pada hamba-Nya.
(H.R Ahmad, Turmuzi dan Hakim dari Abi Hurairah)
Perbuatan berlebih-lebihan yang melampaui batas itu selain merusak dan merugikan juga Allah tidak menyukainya. Setiap pekerjaan yang tidak disukai Allah kalau dikerjakan juga tentu akan mendatangkan bahaya.
Surah Al A’raaf 31
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31)
(Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah) yaitu buat menutupi auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di kala hendak melakukan salat dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
4. Dampak
berdiri pada saat makan dan minum
Makan dan
minum yang dilakukan dengan cara berdiri berdampak buruk terhadap kesehatan
manusia. Makan dengan cara berdiri pada akhirnya menyebabkan terjadinya refluks
asam lambung atau asam lambung naik. Minum dengan cara berdiri pada akhirnya
menyebabkan terjadinya penyakit Kristal Ginjal.
B.
Asupan ASI
Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat
terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih
muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem
saraf.Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa
kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Dibawah ini adalah ayat-ayat tentang ASI, antara lain :
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban
demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu
ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)
Hikmah ayat
yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut, setidaknya menekankan bahwa
Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun masih ada perbedaan pendapat
tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi selayaknya bagi seorang muslim
menghormati ayat-ayat Allah tersebut. Terlepas wajib atau tidaknya hukum
menyusui, dalam ayat tersebut dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa
penyusuan. Dan di sana juga disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi
keperluan sandang dan pangan si ibu, agar si ibu dapat menuyusi dengan baik.
Sehingga jelas, menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak
sebelum waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami
isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi. Insprasi utama
dari pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada penghormatan kepada
perintah Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak bertujuan meremehkan
perintahNya. Demikian pula jika seorang ibu tidak bisa menyusui, dan diputuskan
untuk menyusukan bayinya pada wanita lain, sehingga haknya untuk mendapat ASI
tetap tertunaikan.
Manfaat ASI:
a.
Terlindung dari serangan penyakit
sistem pernapasan dan pencernaan.
b.
Mengandung lebih banyak zat lemak,
protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi.
c.
Dalam jangka panjang adalah berdampak baik terhadap tekanan darah.
d.
Bermanfaat bagi kecerdasan bayi.
e.
Dapat memerangi kanker.
C.
Adab Berpakaian
Adab berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk tujuan
menutup aurat dan sebagai perhiasan untuk memperindah jasmanai.(Qs Al a’raf:
26)
Islam
melarang umatnya berpakaian terlalu tipis atau ketat (sempit sehingga membentuk
tubuhnya yang asli). Kendati pun fungsi utama (sebagai penutup aurat) telah
dipenuhi, namun apabila pakaian tersebut dibuat secara ketat (sempit) maka hal
itu dilarang oleh Islam. Demikian juga halnya pakaian yang terlalu tipis.
Pakaian yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh pemakainya, sedangkan pakaian
yang terlalu tipis akan menampakkan warna kulit pemakainya. Kedua cara tersebut
dilarang oleh Islam karena hanya akan menarik perhatian dan menggugah nafsu
syahwat bagi lawan jenisnya. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:
صِنْقَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِ لَمْ اَرَهُمَا قَوْمٌ سِيَاطٌ كَا الاَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ . وَ نِسَاءٌ كَا سِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ رَؤَوْسَهُنَّ كَأَشْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلاَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَ لاَ يَخِذْ نَ رِيْحَهَا لَيُوْخَذُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذاً وَ كَذاً (رواه مسلم)
Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)
Adab dalam berpakain:
صِنْقَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِ لَمْ اَرَهُمَا قَوْمٌ سِيَاطٌ كَا الاَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ . وَ نِسَاءٌ كَا سِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ رَؤَوْسَهُنَّ كَأَشْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلاَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَ لاَ يَخِذْ نَ رِيْحَهَا لَيُوْخَذُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذاً وَ كَذاً (رواه مسلم)
Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)
Adab dalam berpakain:
1.
Pakaian yang islami.
2.
Berpakain yang
bersih dan rapi.
3.
Mendahulukan
anggota badan yang kanan.
4.
Tidak menyerupai
pakaian wanita/laki-laki.
5.
Tidak
melambangkan pakaian yahudi dan nasrani.
6.
Tidak ketat dan
transparan.
7.
Tidak
berlebihan.
8.
Berdo’a sebelum
berpakaian.
Beberapa hal yang harus dicamkan agar dapat
mempraktekkan adab berpakaian:
1.
Tanamkan
keimanan yang kuat.
2.
Yakini dengan
benar bahwa menutup aurat itu wajib.
3.
Yakini bahwa
berpakaian yang islami tidak memberatkan.
4.
Tanamkan
kebanggaan berpakaian sesuai ajaran islam.
5.
Untuk
wanita berpakaian
Adab berpakaian bagi perempuan :
1.
Pakaian itu haruslah menutup aurat
sebagaimana yang dikehendaki syariat.
2.
Pakaian itu tidak terlalu tipis
sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari luar.
3.
Pakaian itu tidak ketat atau sempit
tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah menutup bagian-bagian bentuk badan
yang menggiurkan nafsu laki-laki.
4.
Warna pakaian tersebut suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau
perang.
5.
Pakaian itu tidak sekali-kali
dipakai dengan bau-bauan yang harum.
6.
Pakaian itu tdak ‘bertasyabbuh’
(bersamaan atau menyerupai)dengan pakaian laki-laki yaitu tidak meniru-niru
atau menyerupai pakaian laki-laki.
7.
Pakaian itu tidak menyerupai pakaian
perempuan-perempuan kafir dan musyrik.
8. Pakaian itu
bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk
atau berhias-hias.
9. Memakai kerudung sampai dada.
10. Tidak dimaksudkan untuk pamer atas menarik perhatian laki-laki.
11. Tidak menyerupai pakaian laki-laki dan pakaian wanita-wanita kafir.
Adap berpakaian bagi
laki-laki :
1. Bagi laki-laki di larang memakai sutra dan emas secara mutlak, namun kedua
hal tersebut dihalalkan bagi perempuan.
لَا تَلْبَسُوْا الحَرِيْرَ، فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِيْ الدُّنْيَا لَمْ
يَلْبَسْهُ فِيْ الآخِرَةِ"
"Janganlah memakai sutra, karena siapa saja yang
memakainya didunia, maka diakhirat dia tidak akan memakai-nya lagi". (HR. Bukhori: 5834 dan Muslim: 2069)
2. Lebih utama memakai pakaian yang berwarna putih, meskipun warna yang
lainnya diperbolehkan.
Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
"إِلْبَسُوْا البَيَاضَ فَإِنَّهَا
أَطْهَرُ وَ أَطْيَبُ، وَكَفِّنُوْا فِيْهَا مَوْتَاكُمْ"
"Pakailah pakaian putih, karena dia lebih suci dan lebih
bagus. Dan kafanilah mayit kalian dengan kain putih tersebut". (HR. Ahmad: 20239 dan Tirmidzi: 2819, ia berkata: ini hadits hasan shohih)
3. Tidak meniru pakaian orang-orang musyrik, kafir dan golongan yang terlarang
untuk diikutinya.
Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
"مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ
مِنْهُمْ"
"Barangsiapa yang meniru-niru (perbuatan) suatu kaum, maka
dia termasuk golongan mereka". (lihat Shohih
Abi Daud: 3401)
Masalah berpakaian termasuk dalam cakupan hadits diatas.
4. Tidak boleh memakai pakaian lawan jenis seperti laki-laki memakai pakaian
wanita atau sebaliknya.
Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
"لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ الرَّجُلَ
يَلْبَسُ لُبْسَةَ المَرْأَةِ وَ المَرْأَةَ تَلْبَسُ لُبْسَةَ الرَّجُلِ"
"Alloh melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan
wanita yang memakai pakaian laki-laki". (HR. Adu
Duad: 4/157, An-Nasa'i: 371)
5. Memulai memakai pakaian dari kanan.
Aisyah rodhiallohu anha berkata:
"كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُحِبُُّ
التَّيَمُّنَ فِيْ شَأْنِهِ كُلِّهِ فِيْ نَعْلَيْهِ وَ تَرَجُّلِهِ وَ
طَهُوْرِهِ"
"Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam menyenangi memakai
sesuatu dari bagian kanan dalam setiap perbuatan, baik dalam bersandal,
berjalan maupun bersuci". (HR. Muslim:
67 atau 268)
6. Tidak memanjangkan pakaian, baju, mantel dan lainnya melebihi mata kaki,
walaupun tidak berniat sombong.
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"مَا أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ
الإِزَارِ فَفِيْ النَّارِ"
"(Kain) yang melebihi mata kaki tempatnya dineraka". (HR. Bukhori: 5787)
"لَا يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ
إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا
"Alloh tidak akan melihat orang yang
memanjangkan bagian (melebihi mata kaki) karena sombong". (HR. Bukhori: 5788 dan Muslim: 48, 2087)
Adapun
dampak pakaian ketat bagi kesehatan:
1. Paresthesia
Celana
ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri,
menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti
kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya. Gangguan saraf ringan
itu terjadi karena mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul,
setidaknya dalam enam bulan terakhir.
2. Ancaman Jamur
Pada
dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan
kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul. Hal itu disebabkan
masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Kulit menjadi
kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh
cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tidak diimbangi
busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak.
3. Berbekas Hitam
Sesuai
namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade marksang
dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari
luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras,
semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika
terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga
dapat memicu luka. Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai
celana ketat adalah biduran atau kaligata.
4. Kanker Ganas Melanoma
Penelitian
ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan berpakaian tetapi
ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker
ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka.
Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam
waktu yang panjang disekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian
pantai.
6. Mengganggu mobilitas usus
Penggunaan
celana yang terlalu ketat dapat mengganggu motilitas dari usus. Hal inilah yang
membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau
tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa
kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
10. Menyebabkan pingsan
Mungkin
terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami oleh beberapa wanita. Meski
korset sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi
pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas
terasa berat. Selain itu, akan memperkecil oksigen yang masuk ke dalam tubuh.
Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier,
dan spandek.
11. Menaikkan
asam lambung
Terlalu
ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang
terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah
abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
D.
Adab Menjaga Lingkungan
Menurut bahasa, lingkungan berarti daerah (kawasan).
Termasuk di dalamnya semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia dan hewan.
Lingkungan berarti juga sesuatu yang berada di luar kita yang dapat
mempengaruhi kepribadian kita. Seperti keluarga, kantor, sekolah, desa, kota,
masyarakat, bahkan alam seluruhnya ikut juga berpengaruh dalam menciptakan
watak dan kepribadian setiap individu. Alam lingkungan hidup, baik berupa flora
maupun fauna, semuanya berguna dan berfaidah bagi kelangsungan hidup dan
kehidupan manusia di dunia fana ini. Semua itu harus kita manfaatkan
sebaik-baiknya dan tidak boleh menganggu atau merusak kelestariannya. Allah SWT
menciptakan segala sesuatu yang berada di alam semesta ini diperuntukkan bagi
manusia untuk menjadi khalifah di bumi, yang mengelola dan melestarikan segala
makhluk hidup untuk kelangsungan hidup manusia. Panorama alam yang begitu
indah, seperti pohon-pohon, binatang-binatang, dan makhluk hidup lainnya harus
kita kembangkan agar menjadi kehidupan yang damai, aman, dan tentram.
Allah berfirman: “Dialah Allah SWT yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk kamu sekalian.” ( Al Baqarah: 29). Kalau kita
merenungi ayat di atas, maka dunia beserta isinya baik berupa air, udara,
tanah, semuanya diperuntukkan bagi manusia. Oleh kaena itu, kita harus pandai menjaga
kelestariannya. Sebaliknya,
jika kita tidak bisa menjaga kelestarianya dengan baik maka akibatnya akan
menimpa kita sendiri. Banyak sekali perusakan-peruskan lingkungan dan alam yang
dilakukan oleh tangan-tangan jahil manusia. Ekosistem yang telah rusak, alam
yang telah dijarah, penebangan pohon-pohon liar, penambangan pasir, dan buang
sampah sembarangan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Perusakan alam
menyebabkan banyak bencana alam.; banjir, tanah longsor, erosi hutan, tanah
tidak subur, terjadinya wabah penyakit, dan lain-lain.
Firman Allah,
“ Telah banyak kerusakan di darat dan laut akibat perbuatan tangan-tangan
manusia. Supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebagian dari a damai kibat
perbuatan mereka agar mereka kembalike jalan
yang benar (Ar-Rum:41).
BAB III
SIMPULAN
DAN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya
penulis dapat mengemukakan simpulan
sebagai berikut:
1.
Adab makan dan
minum, asupan ASI, adab berpakaian, serta adab menjaga lingkungan dalam
perspektif islam sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia.
2.
ASI memiliki
peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3.
Dampak
berpakaian ketat bagi kesehatan salah satunya menjadikan kulit hitam.
4.
menjaga
lingkungan sangat diperlukan untuk menghasilkan lingkungan yang nyaman.
B.
Saran
Sejalan dengan simpulan diatas,
penulis
merumuskan saran sebagaiberikut.
1.
Tiap
individu yang sudah mengetahui adab makan dan
minum, hendaknya mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.
2.
Tiap
individu yang sudah mengetahui tentang asupan asi, menjaga lingkungan, adab berpakaian.
DAFTAR PUSTAKA
Ezokanzo.
(2013) Apa Kata Rasulullah saw. Komik
Adab Sehari-hari. Jakarta:
Kompas
Grametna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar