Rabu, 16 April 2014

Makalah Hidup Sehat Melalui Makanan dan Minuman Asi Pakaian serta Lingkungan dalam Perspektif Islam

HIDUP SEHAT MELALUI MAKANAN DAN MINUMAN ASI PAKAIAN SERTA LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas                                                                      Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Description: G:\images.jpg
Disusun oleh:
Alfiya Nurdiyani                                               
Awal Azis Nugraha                                              Dewi                                                                          
Elva Kurniasari                                                 
Firda Aditiyas                                                      
 Mina Audina                                                                  
Peti Indriyati Sari                                                    
Ria Anisa Aprianti                                                     
Rizki Mohamad Fauzia

                                                 PROGRAM STUDI S1 FARMASI      
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA                                                                                                                                         
  2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Hidup Sehat melalui Makanan dan Minuman, ASI, Pakaian serta Lingkungan dalam Perspektif Islam”.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Adab makan dan minum yang baik yang sesuai dengan yang diatur dalam agama dan berdampak terhadap kesehatan manusia telah diabaikan oleh sebagian besar manusia di zaman yang modern ini. Usaha untuk membiasakan mereka agar  melakukan adab makan dan minum dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara terpraktis dalam membiasakan adab makan dan minum adalah dengan menumbuhkan kesadaran tiap individu agar dapat saling mengingatkan antar sesame manusia. Bagaimana adab makan dan minum yang baik dan benar? Kapankah waktu yang tepat untuk melakukan makan dan minum? Bagaimana dampak yang terjadi terhadap kesehatan manusia apabila makan dan minum dengan cara berdiri? Pertanyaan inilah yang menjadi fokus makalah yang penulis susun.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu , penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Asep Suryanto, M.Ag, selaku dosen mata kuliah yang telah mambantu penulis selama menyusun makalah ini;
2.      rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini;
3.      semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.
Semoga Allah swt.memberikanbalasan yang berlipat ganda.
Makalahinibukanlahkarya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bias memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.

                                                                       
Tasikmalaya,      November 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
Agama Islam adalah agama yang komprehensif dan lengkap. Jelas dengan karakteristik ini, islam memperhatikan seluruh kebutuhan hidup manusia dan memiliki aturan-aturan untuk seluruh persoalan yang berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia baik secara individu maupun sosial.
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai perkembangan zaman dan cara berpikir manusia. Islam sangat mengatur aspek kehidupan manusia dalam sehari hari agar manusia dapat mencapai hidup yang sehat melalui makanan dan minuman, ASI, pakaian serta lingkungan.
Hidup sehat melalui makanan dan minuman, ASI, pakaian serta lingkungan merupakan hal yang penting dan dilakukan berulang-ulang setiap harinya. Hidup sehat melalui makanan dan minuman, ASI, pakaian serta lingkungan merupakan bagian alamiah hidup yang membawa manfaat bagi yang melakukannya. Islam mengatur tentang adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian, serta adab menjaga lingkungan dll. Dengan demikian sebaiknya kita harus melakukan dengan benar, baik dilakukan sendiri, bersama keluarga ataupun dengan teman-teman.
Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia, adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian dan adab menjaga lingkungan di pandangan manusia hanyalah hal biasa dan sebagian besar dari mereka memandang sepele terhadap masalah ini. Hal ini terbukti dengan munculnya perilaku-perilaku buruk yang dapat membahayakan kesehatan yang semakin lama menjadi semakin membudaya hampir di seluruh dunia.
Sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian dan adab menjaga lingkungan akan berdampak baik pada kesehatan manusia atau menyadarinya, akan tetapi mereka tidak membiasakannya dalam kehidupan sehari hari walaupun mereka sudah mengetahui dampak yang terjadi pada kesehatan tidak menggunakan adab yang baik dan benar.
Penerapan adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian, dan adab menjaga lingkungan diharapkan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah terjadinya hal yang dapat membahayakan kesehatan. Hal  ini menuntut adanya kesadaran tiap individu agar dapat saling mengingatkan antar sesama manusia.
Berkenaan dengan hal diatas, perlu disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana bagi manusia untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan berkenaan dengan adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian, dan adab menjaga lingkungan baik secara teoritis maupun secara praktis. Oleh sebab itu, penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Hidup Sehat Melalui Makanan dan Minuman, ASI, Pakaian serta Lingkungan Dalam Perspektif Islam.”
B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.        Bagaimana adab dan dampak makan dan minum dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia?
2.        Bagaimana dampak asupan ASI dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia?
3.        Bagaimana adab dan dampak berpakaian dalam perspektif terhadap kesehatan manusia?
4.        Bagaimana adab dan dampak menjaga lingkungan dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia?
C.           Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.        Untuk mengetahui adab dan makan dan minum dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia;
2.        Untuk mengetahui dampak asupan ASI dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia;
3.        Untuk mengetahui adab dan dampak berpakaian dalam perspektif terhadap kesehatan manusia;
4.        Untuk mengetahui adab dan dampak menjaga lingkungan dalam perspektif islam terhadap kesehatan manusia.
D.           Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan hidup sehat melalui makanan dan minuman, ASI, pakaian serta lingkungan dalam perspektif islam. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.        penulis, sebagai wahana penambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakain dan adab menjaga lingkungan dalam perspektif islam;
2.        pembaca/guru, sebagai media informasi tentang adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakain dan adab menjaga lingkungan dalam perspektif islam secara teoritis maupun secara praktis.
  
 BAB II
PEMBAHASAN

A.           Adab Makan dan Minum
Adab makan dan minum adalah etika atau cara sikap kita terhadap hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas makan dan minum, baik itu sikap kita ketika hendak makan dan minum, ketika sedang makan dan minum,  dan etika sesudah makan dan minum. Dibawah ini adalah adab-adab makan dan minun adalah sebagai berikut:
a.       Mulai dengan  membaca “Bismillah”
Dengan menambahkan doa:
بسم الله الرحمن الرحيم * اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
“ya Allah, berkahilah kami dalam (makanan) ini dan berikanlah rezeki kepada kami yang lebih baik darinya.” (HR. Tirmidzi no. 3377)
b.      Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Rasulullah mencontohkan menjilati jari sesudah makan hingga tidak ada makanan yang tersisa.
c.       Makan dengan tangan kanan.
d.      Makan dan minum dengan cara duduk. Rasulullah makan di lantai (lesehan).
e.       Makan berjamaah (bersama-sama) lebih disukai.
f.       Ambillah dari yang paling dekat.
g.      Makan secukupnya dan tidak melampaui batas.
h.      Tidak membuang-buang makanan.
i.        Tidak mencela makanan.
j.        Selesai makan membaca “Alhamdulillah”
Dengan menambahkan doa:
Alhamdulillahhil-ladziath-amanaa wasaqaana waja’alanaa muslimiin.
“Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama Islam.” (HR. Abu Daud)
Atau
Alhamdulillahi katsiiran thoyyiban mubarakan fiihi ghaira makfiiyin walaamuwadda’in walaamustaghna ‘anhurabbana.
“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak lagi baik dan penuh berkah di dalamnya, bukan pujian yang tidakmencukupi dan tersia-sia dan tidak dibutuhkan, wahai Rabb kami.” (HR. Bukhari no. 5458)
Kesehatan badan banyak hubungannya dengan makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang berlebih-lebihan membawa kepada kerusakan kesehatan. Karena itu, Allah melarang berlebih-lebihan dalam makan dan minum.
Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya:
1.      Jangan berlebih-lebihan dalam makan dan minum itu sendiri. Sebab makan dan minum berlebih-lebihan dan melampaui batas akan mendatangkan penyakit. Makanlah kalau sudah merasa lapar, dan kalau sudah makan, janganlah sampai terlalu kenyang. Begitu juga minumlah, kalau merasa haus dan bila haus terasa hilang, berhentilah minum, walaupun nafsu makan atau minum masih ada.
2.      Jangan berlebih-lebihan dalam berbelanja untuk membeli makan atau minuman karena akan mendatangkan kerugian dan akhirnya akan menghadapi kerugian kalau pengeluaran lebih besar dari pendapatan, akan menimbulkan utang yang banyak. Oleh sebab itu manusia harus berusaha supaya jangan besar pasak dari tiang.
3.      Termasuk berlebih-lebihan juga kalau sudah berani memakan dan meminum yang diharamkan Allah. Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda:
كلوا واشربوا وتصدقوا والبسوا في غير مخيلة ولا سرف فإن الله يحب أن يرى أثر نعمه على عبده
Artinya:
Makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah dengan cara yang tidak sombong dan tidak berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah suka melihat penggunaan nikmat-Nya pada hamba-Nya.
(H.R Ahmad, Turmuzi dan Hakim dari Abi Hurairah)
Perbuatan berlebih-lebihan yang melampaui batas itu selain merusak dan merugikan juga Allah tidak menyukainya. Setiap pekerjaan yang tidak disukai Allah kalau dikerjakan juga tentu akan mendatangkan bahaya.
Surah Al A’raaf 31
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31)
(Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah) yaitu buat menutupi auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di kala hendak melakukan salat dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
4.      Dampak berdiri pada saat makan dan minum
Makan dan minum yang dilakukan dengan cara berdiri berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Makan dengan cara berdiri pada akhirnya menyebabkan terjadinya refluks asam lambung atau asam lambung naik. Minum dengan cara berdiri pada akhirnya menyebabkan terjadinya penyakit Kristal Ginjal.
B.            Asupan ASI
Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Dibawah ini adalah  ayat-ayat tentang ASI, antara lain :
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)
Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut, setidaknya menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun masih ada perbedaan pendapat tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi selayaknya bagi seorang muslim menghormati ayat-ayat Allah tersebut. Terlepas wajib atau tidaknya hukum menyusui, dalam ayat tersebut dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa penyusuan. Dan di sana juga disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi keperluan sandang dan pangan si ibu, agar si ibu dapat menuyusi dengan baik. Sehingga jelas, menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak sebelum waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi. Insprasi utama dari pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada penghormatan kepada perintah Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak bertujuan meremehkan perintahNya. Demikian pula jika seorang ibu tidak bisa menyusui, dan diputuskan untuk menyusukan bayinya pada wanita lain, sehingga haknya untuk mendapat ASI tetap tertunaikan.
Manfaat ASI:
a.       Terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan.
b.      Mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi.
c.       Dalam jangka panjang adalah berdampak baik terhadap tekanan darah.
d.      Bermanfaat bagi kecerdasan bayi.
e.       Dapat memerangi kanker.
C.           Adab Berpakaian
Adab berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk tujuan menutup aurat dan sebagai perhiasan untuk memperindah jasmanai.(Qs Al a’raf: 26)
Islam melarang umatnya berpakaian terlalu tipis atau ketat (sempit sehingga membentuk tubuhnya yang asli). Kendati pun fungsi utama (sebagai penutup aurat) telah dipenuhi, namun apabila pakaian tersebut dibuat secara ketat (sempit) maka hal itu dilarang oleh Islam. Demikian juga halnya pakaian yang terlalu tipis. Pakaian yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh pemakainya, sedangkan pakaian yang terlalu tipis akan menampakkan warna kulit pemakainya. Kedua cara tersebut dilarang oleh Islam karena hanya akan menarik perhatian dan menggugah nafsu syahwat bagi lawan jenisnya. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:
صِنْقَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِ لَمْ اَرَهُمَا قَوْمٌ سِيَاطٌ كَا الاَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ . وَ نِسَاءٌ كَا سِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ رَؤَوْسَهُنَّ كَأَشْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلاَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَ لاَ يَخِذْ نَ رِيْحَهَا لَيُوْخَذُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذاً وَ كَذاً (رواه مسلم)
Artinya: “Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)
Adab dalam berpakain:
1.            Pakaian yang islami.
2.            Berpakain yang bersih dan rapi.
3.            Mendahulukan anggota badan yang kanan.
4.            Tidak menyerupai pakaian wanita/laki-laki.
5.            Tidak melambangkan pakaian yahudi dan nasrani.
6.            Tidak ketat dan transparan.
7.            Tidak berlebihan.
8.            Berdo’a sebelum berpakaian.
Beberapa hal yang harus dicamkan agar dapat mempraktekkan adab berpakaian:
1.      Tanamkan keimanan yang kuat.
2.      Yakini dengan benar bahwa menutup aurat itu wajib.
3.      Yakini bahwa berpakaian yang islami tidak memberatkan.
4.      Tanamkan kebanggaan berpakaian sesuai ajaran islam.
5.      Untuk wanita berpakaian
Adab berpakaian bagi perempuan :
1.      Pakaian itu haruslah menutup aurat sebagaimana yang dikehendaki syariat.
2.      Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan dari luar.
3.      Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.
4.      Warna pakaian tersebut suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang.
5.      Pakaian itu tidak sekali-kali dipakai dengan bau-bauan yang harum.
6.      Pakaian itu tdak ‘bertasyabbuh’ (bersamaan atau menyerupai)dengan pakaian laki-laki yaitu tidak meniru-niru atau menyerupai pakaian laki-laki.
7.      Pakaian itu tidak menyerupai pakaian perempuan-perempuan kafir dan musyrik.
8.      Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuk-nunjuk atau berhias-hias.
9.      Memakai  kerudung sampai dada.
10.  Tidak dimaksudkan untuk pamer atas menarik perhatian  laki-laki.
11.  Tidak menyerupai pakaian laki-laki dan pakaian wanita-wanita kafir.
Adap berpakaian bagi laki-laki :
1.      Bagi laki-laki di larang memakai sutra dan emas secara mutlak, namun kedua hal tersebut dihalalkan bagi perempuan.
لَا تَلْبَسُوْا الحَرِيْرَ، فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِيْ الدُّنْيَا لَمْ يَلْبَسْهُ فِيْ     الآخِرَةِ"
      "Janganlah memakai sutra, karena siapa saja yang memakainya didunia, maka diakhirat dia tidak akan memakai-nya lagi". (HR. Bukhori: 5834 dan Muslim: 2069)
2.      Lebih utama memakai pakaian yang berwarna putih, meskipun warna yang lainnya diperbolehkan.
      Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
"إِلْبَسُوْا البَيَاضَ فَإِنَّهَا أَطْهَرُ وَ أَطْيَبُ، وَكَفِّنُوْا فِيْهَا مَوْتَاكُمْ"
      "Pakailah pakaian putih, karena dia lebih suci dan lebih bagus. Dan kafanilah mayit kalian dengan kain putih tersebut". (HR. Ahmad: 20239 dan Tirmidzi: 2819, ia berkata: ini hadits hasan shohih)
3.      Tidak meniru pakaian orang-orang musyrik, kafir dan golongan yang terlarang untuk diikutinya.
      Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
"مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ"
      "Barangsiapa yang meniru-niru (perbuatan) suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka". (lihat Shohih Abi Daud: 3401)
      Masalah berpakaian termasuk dalam cakupan hadits diatas.
4.      Tidak boleh memakai pakaian lawan jenis seperti laki-laki memakai pakaian wanita atau sebaliknya.
      Rasululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:
"لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لُبْسَةَ المَرْأَةِ وَ المَرْأَةَ تَلْبَسُ لُبْسَةَ الرَّجُلِ"
      "Alloh melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki". (HR. Adu Duad: 4/157, An-Nasa'i: 371)
5.      Memulai memakai pakaian dari kanan.
      Aisyah rodhiallohu anha berkata:
"كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُحِبُُّ التَّيَمُّنَ فِيْ شَأْنِهِ كُلِّهِ فِيْ نَعْلَيْهِ وَ تَرَجُّلِهِ وَ طَهُوْرِهِ"
      "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam menyenangi memakai sesuatu dari bagian kanan dalam setiap perbuatan, baik dalam bersandal, berjalan maupun bersuci". (HR. Muslim: 67 atau 268)
6.      Tidak memanjangkan pakaian, baju, mantel dan lainnya melebihi mata kaki, walaupun tidak berniat sombong.
      Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"مَا أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِيْ النَّارِ"
      "(Kain) yang melebihi mata kaki tempatnya dineraka". (HR. Bukhori: 5787)
"لَا يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا
"Alloh tidak akan melihat orang yang memanjangkan bagian (melebihi mata kaki) karena sombong". (HR. Bukhori: 5788 dan Muslim: 48, 2087)
Adapun dampak pakaian ketat bagi kesehatan:
1.    Paresthesia
      Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya. Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir.
2.   Ancaman Jamur
      Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul. Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tidak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak.
3.    Berbekas Hitam
      Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade marksang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka. Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata.
4.   Kanker Ganas Melanoma  
      Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai.
6.   Mengganggu mobilitas usus
      Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu motilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
10. Menyebabkan pingsan                                                          
      Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami oleh beberapa wanita. Meski korset sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek.
11. Menaikkan asam lambung
      Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
D.           Adab Menjaga Lingkungan
Menurut bahasa, lingkungan berarti daerah (kawasan). Termasuk di dalamnya semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia dan hewan. Lingkungan berarti juga sesuatu yang berada di luar kita yang dapat mempengaruhi kepribadian kita. Seperti keluarga, kantor, sekolah, desa, kota, masyarakat, bahkan alam seluruhnya ikut juga berpengaruh dalam menciptakan watak dan kepribadian setiap individu. Alam lingkungan hidup, baik berupa flora maupun fauna, semuanya berguna dan berfaidah bagi kelangsungan hidup dan kehidupan manusia di dunia fana ini. Semua itu harus kita manfaatkan sebaik-baiknya dan tidak boleh menganggu atau merusak kelestariannya. Allah SWT menciptakan segala sesuatu yang berada di alam semesta ini diperuntukkan bagi manusia untuk menjadi khalifah di bumi, yang mengelola dan melestarikan segala makhluk hidup untuk kelangsungan hidup manusia. Panorama alam yang begitu indah, seperti pohon-pohon, binatang-binatang, dan makhluk hidup lainnya harus kita kembangkan agar menjadi kehidupan yang damai, aman, dan tentram.
Allah berfirman: “Dialah Allah SWT yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu sekalian.” ( Al Baqarah: 29). Kalau kita merenungi ayat di atas, maka dunia beserta isinya baik berupa air, udara, tanah, semuanya diperuntukkan bagi manusia. Oleh kaena itu, kita harus pandai menjaga kelestariannya. Sebaliknya, jika kita tidak bisa menjaga kelestarianya dengan baik maka akibatnya akan menimpa kita sendiri. Banyak sekali perusakan-peruskan lingkungan dan alam yang dilakukan oleh tangan-tangan jahil manusia. Ekosistem yang telah rusak, alam yang telah dijarah, penebangan pohon-pohon liar, penambangan pasir, dan buang sampah sembarangan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Perusakan alam menyebabkan banyak bencana alam.; banjir, tanah longsor, erosi hutan, tanah tidak subur, terjadinya wabah penyakit, dan lain-lain.
Firman Allah, “ Telah banyak kerusakan di darat dan laut akibat perbuatan tangan-tangan manusia. Supaya Allah SWT merasakan kepada mereka sebagian dari a damai kibat perbuatan mereka agar mereka kembalike jalan yang benar (Ar-Rum:41).
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.           Simpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut:
1.      Adab makan dan minum, asupan ASI, adab berpakaian, serta adab menjaga lingkungan dalam perspektif islam sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia.
2.      ASI memiliki peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3.      Dampak berpakaian ketat bagi kesehatan salah satunya menjadikan kulit hitam.
4.      menjaga lingkungan sangat diperlukan untuk menghasilkan lingkungan yang nyaman.
B.            Saran
Sejalan dengan simpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagaiberikut.
1.        Tiap individu yang sudah mengetahui adab makan dan minum, hendaknya mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.
2.        Tiap individu yang sudah mengetahui tentang asupan asi, menjaga lingkungan, adab  berpakaian.
DAFTAR PUSTAKA
Ezokanzo. (2013) Apa Kata Rasulullah saw. Komik Adab Sehari-hari. Jakarta:
Kompas Grametna.
  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar