MAKALAH KIMIA ATOM
TEORI ATOM BOHR
Disusun
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia
Disusun oleh :
1. Elva Kurniasari
2. Fani Nurazkia
3. Ina Lisnawati
4. Intan Wulansari
5. Mina Audina
6. Nova Mardiana
7. Retno Asih
8. Ria Anisa A
9. Ria Oktaviani
Kelas : Farmasi 1 A
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI
TUNAS HUSADA
Jl.
Cilolohan No. 36 Telp. (0265) 334740 Fax. 0265327224 Tasikmalaya 46115
2013/2014
PEMBAHASAN
·
Sejarah
Di awal abad ke-20,
percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan bahwa atom terdiri dari
sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif mengelilingi inti yang kecil,
padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika
fisikawan kemudian membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang diterapkan
pada atom, model Rutherford tahun 1911, dengan
elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari.
Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa kesulitan.
Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian) memprediksi bahwa elektron
akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang
mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi,
maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini terjadi,
frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun
percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik yang
dilalukan dalam suatu gas
bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa akan membuat atom atom gas
memancarkan cahaya (yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam
frekuensi-frekuensi tetap yang diskret.
Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan
berkebangsaan Swedia, mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuantum untuk
menerangkan hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen. Bohr mengemukakan
teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada
prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest
Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa apabila
elektron dalam orbit atom menyerap suatu kuantum energi, elektron akan meloncat
keluar menuju orbit yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu
memancarkan suatu kuantum energi, elektron akan jatuh ke orbit yang lebih dekat
dengan inti atom.
·
Gagasan Kunci Model atom Bohr
Dua gagasan kunci adalah:
1.
Elektron-elektron bergerak di
dalam orbit-orbit dan memiliki momentum yang terkuantisasi, dan dengan demikian
energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya
beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang
spesifik dari inti.
2.
Elektron-elektron tidak akan
kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana mereka bergerak di dalam
orbit, melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
·
Postulat Dasar Model Atom Bohr
Ada empat postulat yang digunakan untuk
menutupi kelemahan model atom Rutherford, antara lain :
1.
Atom Hidrogen terdiri dari sebuah
elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi
inti atom ; gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan
kaidah mekanika klasik.
2.
Lintas edar elektron dalam
hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga momentum angular L yang merupakan
kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan 2π.

dimana n = 1,2,3,… dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h adalah konstanta
Planck.
3.
Dalam lintas edar yang mantap
elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi elektromagnetik,
dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.
4.
Jika suatu atom melakukan transisi
dari keadaan energi tinggi EU ke keadaan energi lebih rendah EI,
sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI diemisikan. Jika
sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke keadaan energi rendah
ke keadaan energi tinggi.
·
Model Atom Bohr
”Bohr
menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit tertentu
disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi kelipatan dari
suatu nilai kuantum dasar. (John Gribbin, 2002)”
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron
bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom
yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit
lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf.
Menurut Bohr :
” Ada
aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalam
tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit terdekat dari inti.
(John Gribbin, 2005)”
Model ini adalah pengembangan
dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah
pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua nama
dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.
Kunci sukses model ini adalah
dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen,
walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak
pernah mendapatkan landasan teoritis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak
hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia
juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta
fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model
primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori, model Bohr dapat
dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian
dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun demikian, karena
kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr
tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.
Keterangan
Gambar 2. Model Bohr untuk atom hydrogen
n Lintasan yang diizinkan untuk elektron
dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan ini dinamakan bilangan kuantum, huruf
K, L, M, N juga digunakan untuk menamakan lintasan
n Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12,
22, 32, 42, …n2. Untuk orbit
tertentu dengan jari-jari minimum a0 = 0,53 Å
n
Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah sebesar
Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah sebesar
·
Tingkatan energi elektron dalam atom hidrogen
Model Bohr hanya akurat untuk
sistem satu elektron seperti atom hidrogen atau helium yang
terionisasi satu kali. Penurunan rumusan tingkat-tingkat energi atom hidrogen
menggunakan model Bohr.
Penurunan rumus didasarkan pada tiga asumsi
sederhana:
1) Energi sebuah elektron dalam orbit
adalah penjumlahan energi kinetik dan energi potensialnya
2) Momentum sudut elektron hanya boleh memiliki harga diskret tertentu..
3) Elektron berada dalam orbit diatur oleh gaya
coulomb. Ini berarti gaya coulomb sama dengan gaya
sentripetal
Dengan memasukkan harga v pada persamaan energi (persamaan (5)),
dan kemudian mensubstitusikan harga untuk k
dan
, maka energi pada tingkatan
orbit yang berbeda dari atom hidrogen

Dengan demikian, tingkat
energi terendah untuk atom hidrogen (n
= 1) adalah -13.6 eV. Tingkat energi berikutnya (n = 2) adalah -3.4 eV. Tingkat energi ketiga (n = 3) adalah -1.51 eV, dan seterusnya. Harga-harga energi ini
adalah negatif, yang menyatakan bahwa elektron berada dalam keadaan terikat
dengan proton. Harga energi yang positif berhubungan dengan atom yang berada
dalam keadaan terionisasi yaitu ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi
dalam keadaan tersebar.Dengan memasukkan harga semua
konstanta, didapatkan,
Dengan teori kuantum, Bohr juga menemukan rumus
matematika yang dapat dipergunakan untuk menghitung panjang gelombang dari
semua garis yang muncul dalam spektrum atom hidrogen. Nilai hasil perhitungan
ternyata sangat cocok dengan yang diperoleh dari percobaan langsung. Namun
untuk unsur yang lebih rumit dari hidrogen, teori Bohr ini ternyata tidak cocok
dalam meramalkan panjang gelombang garis spektrum. Meskipun demikian, teori ini
diakui sebagai langkah maju dalam menjelaskan fenomena-fenomena fisika yang
terjadi dalam tingkatan atomik. Teori kuantum dari Planck diakui kebenarannya
karena dapat dipakai untuk menjelaskan berbagai fenomena fisika yang saat itu
tidak bisa diterangkan dengan teori klasik.
- Kelebihan
dan Kelemahan Teori Bohr
- Kelebihan
o
Keberhasilan
teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meeramalkan garis-garis dalam
spektrum atom hidrogen
o
Salah
satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang
dieksitasikan diletakkan pada medan magnet
- Kelemahan
· Struktur garis halus ini dijelaskan
melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan
spektrum selain atom hydrogen
· Belum mampu menjelaskan adanya stuktur
halus(fine structure) pada spectrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat
berdekatan
· Belum dapat menerangkan spektrum atom
kompleks
· Itensitas relatif dari tiap garis spektrum
emisi.
· Efek
Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom berada dalam medan magnet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar